Kamis, 22 Januari 2015

Tuhan tahu

Gue selalu berharap keadaan akan cepat membaik. Dan ternyata berharap keadaan yang cepat membaik aja gak cukup. Ketika keadaan membaik, belum tentu hati juga ikut membaik. Maafin orang bukan hal yang susah, yang susah itu menerima keadaannya.

Marah juga bukan jadi hal yang bisa memperbaiki situasi, yang ada hanya memperumit. Kadang kita harus mengerti bahwa kebahagiaan orang yang kita sayang belum tentu jadi kebahagiaan kita juga. Lebih tepatnya, berkorban adalah hal yang sangat menyakitkan.

Mungkin kalau kalian inget, gue pernah ngepost tentang bahagia melihat orang yang kita sayang bahagia dengan orang lain adalah hal yang sulit. Itu benar.

Tapi berkorban untuk melihatnya bahagia adalah hal yang mutlak untuk kita lakuin. Sesakit apapun rasanya, itu harus dilakuin.

“You’ll have bad times, but it’ll always wake you up to the good stuff you weren’t paying attention to.”

Intinya, dalam rasa kecewa, rasa sakit atau sedih, yang biasa kita lakukan itu mengeluh dan semakin hanyut dalam perasaan itu sehingga kita lupa ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Bullshit? Keliatannya emang gitu.

Tapi coba dipikir lagi, dengan ngerasain kesedihan kita jadi lebih ngehargain moment bahagia dan moment ketawa. Karena tertawa ditengah-tengah kesedihan tuh kayak anugerah terindah gitu. Kita juga jadi lebih kuat dan sabar dalam ngehadapin kesedihan itu.

Karena Tuhan tahu kita lelah, Tuhan juga tau kalau masalah yang kita hadapin itu sulit, dan Tuhan juga tau kita sedang berjuang untuk itu. Tapi Tuhan gak akan pernah menempatkan umat-Nya pada situasi yang gak bisa mereka jalanin.